Tuesday 8 March 2016

Inilah Aku


Bila rembulan setia temani bumi di kala

malam kelam, juga mentari setia sinari

bumi beri kehangatan dari pagi hingga

petang, lalu siapakah kan temani aku di

kala sepi sendirian? Siapakah kan beri aku

kehangatan di kala dingin menusuk hati

dalam kegalauan?

Kini kau telah tiada lagi di sisiku, kau telah

berlalu tinggalkan aku. Mungkinkah kucari

lain hati? Sudah tiada apa lagi yang 

kumiliki.Segalanya telah kau pinta,

segalanya  telah kau bawa.

Inilah aku.

Karenamu.

Ingin kumembencimu, ingin kulupakan

bayang-bayangmu. Tak bisa. Tak kuasa.

Berkali telah kucoba. Berkali pula tak

berdaya.

Dan kuingin kau jadi rembulanku yang

senantiasa setia temani di kala kuterlelap

tidur dibuai mimpi-mimpi indah

bersamamu. Beri cahaya kasihmu di setiap

keremangan sudut hati dan kegelapan

ruang kalbu.

Juga kuingin kau jadi matahariku yang tiap

hari kan setia temani bersama kehangatan

bara cintamu.

Namun kau bukanlah rembulan itu. Kau

juga bukan matahari itu. Karena kau sudah

jadi kenangan. Kau telah menjelma jadi

bayangan.

Inilah aku.

Karenamu.

Aku membeku kedinginan, terpaku dalam

kesepian, terbelenggu dalam kerinduan.

Bagai bumi yang mati, bila rembulan dan

matahari sudah tak menemaninya lagi.



Hb220111

No comments:

Post a Comment